Menjadi Pendidik yang Terbarukan

 


Menjadi Pendidik yang Terbarukan

Penulis: Kur Asriatun

Guru MTsN 1 Banyuwangi

===

“Jangan jadi guru jika tak mau belajar”

Kalimat itu mengingatkan kita sebagai pendidik untuk tidak merasa cukup dengan pengetahuan yang kita miliki sekarang.

Bukannya tak mungkin dalam pembelajaran yang kita berikan dikelas sudah ‘kadal’ alias kadaluarsa.

Kadaluarsa dari cara penyampaian materinya.

Kadaluarsa dari cara kita melayani kebutuhan belajar peserta didik.

Sementara seorang guru yang merupakan tenaga pendidik juga harus memiliki empat kompetensi  yaitu kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian.

Guru juga memiliki tugas pokok dan fungsi guru sebagaimana tertuang dalam Permendikbud No.15 Tahun 2018 adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu menuntut guru untuk memiliki kemampuan untuk beradaptasi, berinovasi, kreatif dan kritis dalam menjalankan tugasnya menyelenggarakan kegiatan pembelajaran.

Belajarnya seorang guru bukan hanya dari pelatihan yang diikuti tetapi juga dari berbagai sumber yang ada.

Pada saat sekarang ini zaman generasi Z, platform digital maupun internet menjadi sumber belajar favorit dan mudah diakses.

“Asal mau pasti dapat” itu kalimat yang tepat untuk keberhasilan belajar melalui internet.

Apalagi sekarang juga ada teknologi AI (Artificial intelligence) yang sangat pintar.

Cara aksesnya pun mudah dan semua umur mampu menggunakannya.

Itulah sebabnya dalam dunia pendidikan akhirnya muncul soal berbasis literasi numerasi. 

Soal yang mengacu pada pemecahan masalah ,soal kontekstual yang AI tidak dapat membaca dan menganalisisnya dengan tepat.

Sehingga menyontek ataupun googling jawaban  tidak dapat dilakukan siswa.

Sungguh riskan jika siswa kita sangat canggih dalam menggunakan IT tetapi kita sebagai guru mereka tidak dapat mengimbanginya.

Maka dari itu pengetahuan seorang pendidik harus terus berkembang dan terbarukan.

Berikut Tips jitu guru dalam meningkatkan pengetahuan:

  1. Perbanyak membaca, baik itu buku pengetahuan, non fiksi maupun fiksi.

Disamping menambah pengetahuan juga menambah empati dan memperhalus rasa sehingga lebih mampu memahami karakter siswa dengan lebih baik.

  1. Mengikuti berbagai pelatihan yang mendukung kompetensi guru baik itu offline maupun online secara mandiri

  2. Mengikuti komunitas guru mata pelajaran untuk saling berbagi dan sharing ilmu pengetahuan dalam hal pendidikan

  3. Selalu update pada issue-issue terbaru yang berkaitan dengan dunia pendidikan baik itu melalui internet maupun youtube

  4. Mempelajari teknologi AI, pemanfaatan canva, capcut dan aplikasi lainnya untuk media pembelajaran.


Seorang pendidik yang terus belajar untuk meningkatkan kompetensinya akan menumbuhkan kepercayaan diri dan sikap segan dari anak didiknya. Selain itu juga Allah akan menaikkan derajatnya, sesuai  firman Allah dalam Q.S al-Mujadalah [58] ayat 11; yang artinya: "Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan."

Sejatinya guru yang tangguh dan kompeten adalah guru yang mampu mengantarkan anak didiknya menuju gerbang masa depan baik secara keilmuan maupun nilai pekerti dan akhlak sesuai cita-cita pendidikan Indonesia dan juga sebagai pertanggungjawaban  di hadapan Allah SWT yang telah memberikan anugerah dan amanah menjadi seorang pendidik.


Wallahu a'lam 

==

Banyuwangi, 09 Juni 2024

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sosialisasi Jejak Karbon Kita MTsN 1 Banyuwangi

Launching Madrasah Unggulan, MTsN 1 Banyuwangi Mendapat Dukungan Positif dari Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi

MTsN 1 Banyuwangi menerima kunjungan Tim Adiwiyata MI Darussalam 1 Kalipuro Banyuwangi.