Dharma Wanita: Garda Terdepan dalam Pendidikan Karakter Anak
Dharma Wanita: Garda Terdepan dalam Pendidikan Karakter Anak
Penulis: Nuhbatul Fakhiroh M, S.Pd.
===
Rumah adalah sekolah pertama, dan ibu adalah guru pertama bagi anak-anak. Peran Ibu dalam kehidupan dan keseimbangan tatanan masyarakat, adalah peran yang sangat fundamental. Tanpa hadirnya seorang Ibu yang cerdas, baik dalam berfikir dan bertindak. Maka, tatanan keluarga dan bahkan lingkungan sosial masyarakat secara global, tidak seimbang. Dharma Wanita, adalah salah satu wadah yang tepat untuk pendidikan dan pembinaan para Ibu dan perempuan di lingkungan ASN. Dharma Wanita memiliki posisi yang strategis untuk menerapkan nilai-nilai wasathiyah (moderat) kepada anak-anak. Melalui pembiasaan nilai-nilai yang selalu disemai, dalam setiap pembinaan.
Menyaksikan realita yang terjadi di depan mata kita hari ini, banyak sekali isu dan kabar yang mengiris telinga untuk didengar, memercikkan garam di mata kita untuk dilihat. Paparan informasi di media sosial menjadikan pendidikan karakter anak semakin tumpul, sama sekali tidak terasah. Masalahnya, bukan seratus persen salahnya pendidikan yang diberikan orang tua sejak kecil hingga dewasa. Tapi, hilangnya keteladanan itu sendiri, atau salahnya mencontoh keteladanan dari seseorang. Bahkan parahnya, seorang anak tak mau lagi menjadikan Ayah dan Ibunya menjadi seorang teladan dan contoh terbaik dalam hidupnya. Ada tanda tanya yang sangat besar. Ada apa dengan para orang tuanya hari ini?
Anak-anak adalah refleksi dari apa yang mereka lihat dan dengar sejak kecil. Pendidikan karakter sejak dini menjadi pondasi utama dalam membentuk pola pikir terbuka, empatik dan seimbang. Pendidikan anak sejak dini, ibarat mengukir di atas batu. Bila sejak awal tidak ditanamkan nilai-nilai esensial ber-wasathiyah. Maka, bagaimana anak-anak mengenal dan mempraktekkan kembali di masa senjanya? Dharma Wanita, punya peran penting untuk tetap bisa membina dan memulai pendidikan karakter moderat dari rumah.
Maraknya perkembangan teknologi, selain menjadi solusi tetapi juga menjadi sumber masalah hari ini. Sekali lagi, ketimpangan yang terjadi dalam ranah pendidikan masyarakat hari ini, bukan hasil dari kurangnya keteladanan dari guru dan para orang tua hari ini. Media sosial juga punya peran yang aktif terhadap perkembangan kognitif anak-anak. Misalnya, anak-anak usia dini dan sekolah sadar sudah mengalami kekerasan maupun pelecehan. Baik itu secara fisik atau verbal. Lalu, hari ini kita memimpikan dan ingin mewujudkan Indonesia Emas 2045? Rasanya, utopis dan naif sekali. Bagaimana kita bisa mewujudkan, tanpa bisa memulai dengan langkah yang tepat?
Konten-konten viral yang sifatnya provokatif, saling menyudutkan, menyampaikan ajaran tekstual tanpa kontekstual, menjadikan anak mulai meniru cara bicara, istilah dan sikap yang fatal tanpa tahu konteks. Disinilah, peran para orang tua amat sangat diharapkan untuk lebih peduli dan melek dengan literasi digital moderat. Dharma Wanita, bukan hanya sekadar perkumpulan ibu dan istri ASN, atau hanya menggelar arisan bulanan. Tetapi, memiliki peran yang absolut untuk bisa memberikan pembinaan pada kader dan duta untuk ikut berperan dan berperang dalam lingkup literasi digital yang moderat.
Sebagai solusi yang tepat, jawaban dari harapan-harapan kami di masa yang akan datang. Dharma Wanita bisa menjadi wadah yang tepat, bagi penyelesaian isu kontroversial masyarakat yang sangat kompleks hari ini. Dharma Wanita selalu mempunyai prioritas untuk bisa menanamkan poin penting dan nilai-nilai yang esensial dalam tatanan bermasyarakat. Seperti adanya sembilan nilai-nilai integritas di lingkungan keluarga. Kami menyebutnya dengan Kusemai Nilai, yaitu: Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Disiplin, Adil, Peduli, dan Kerja Keras.
Di tengah arus modernisasi dan gempuran budaya, yang tidak tahu asal usulnya. Nilai-nilai luhur perempuan kerap memudar. Dharma Wanita hadir tak hanya sebagai istri pegawai negeri, tetapi juga sebagai penjaga peradaban, penyemai nilai-nilai kebajikan, dan teladan bagi keluarga. Dalam sunyi pengabdian, dalam senyap langkah yang tak terucap, perempuan Dharma Wanita adalah akar yang menguatkan bangsa. Perempuan bijak tak sekadar menata rumahnya, tapi menata dunia dari dalam rumah.
==
Banyuwangi, 6 Juli 2025

Komentar
Posting Komentar